Jumat, 18 April 2014

STDK Chapter 12 : Tertangkap Part-1


Sura yang terkapar ditanah akibat serangan Boyo kembali kebentuk manusianya. Tubuh Galih yang sudah tidak bertenaga itu dan penuh luka di sekujur tubuhnya. Di angkat perlahan oleh Bayu dan Elisan dan merebahkan tubuh Galih di dalam sebuah Mobil Van bertuliskan Mythos Corp. Boyo pun mengemudikan van tersebut menuju kantor pusat Mythos Corp. Untuk pertama kalinya mereka berhasil menangkap Galih. Boyo tampak menyeringai, ia telah membayangkan banyaknya uang yang akan dia terima karena berhasil menangkap Galih.
Sementara itu Arif dan Risna yang berhasil lolos dari serangan Boyo dan pasukanya, telah sampai ketempat tujuan mereka, di sebuah tempat di pinggiran kota Surabaya, tempat itu seperti tempat penampungan barang-barang bekas dan rongsokan. Mobil Arif pun berhenti di dalam lingkungan bangunan itu. Tiba- tiba muncul lah seseorang dari pintu utama menyapa mereka.
“Arif!! Kau benar-benar berkunjung kesini !” Teriak orang tersebut.
“Aku dulu sudah pernah janji kan, ZERO” Kata Arif.
Mereka pun di persilahkan masuk oleh ZERO menuju ruang tamu,
“Wahhh…” Risna terkejut melihat dekorasi ruangan di dalam bangunan tersebut sangat indah, berbeda dengan tampilan luarnya yang penuh dnegan tumpukan barang-barang bekas.
“Bagaimana nona? Kau terkesima dengan dekorasi ruangan ku? Ini seleraku” Kata ZERO
“aaa… ahaha.. i-iya memang indah sekali, warna merahnya kontras dengan ke adaan di luar sana” Kata Risna sambil tertawa aneh.
“ngomong- ngomong, bukanya kalian bertiga?” Tanya ZERO
“…..” Seketika mereka berdua pun hening.
“Hey…” Kata ZERO.
“Kami belum dapat kabar dari dia… kami tidak tau apakah ia tertangkap atau berhasil kabur” Kata ARif.
“Baiklah kalian istirahat dulu, kamar  kalian sudah aku siapakan, Nona Risna kamar mu ada di atas, dan Arif kamar mu ada di bawah, dan ruangan komputer ada di belakang, Masalah teman mu itu biar intel ku yang mengurusnya” Kata ZERO.
“Kalau boleh aku tanya, kau ini siapa sebenarnya ZERO?” Kata Risna.
“Aku hanya pengusaha rongsok yang sukses” Kata ZERO sambil mentap Risna dengan tajam.
Malam pun tiba. Galih mulai tersadar, perlahan ia mulai membuka matanya, tampak buram pandanganya karena ruangan tersebut sangat terang. Ia pun terkaget karena tangan dan kakinya tidak bisa bergerak, ia pun tersadar kalau dia sedang terbaring dan terikat di sebuah laboratorium. Galih pun mencoba memalingkan kepalanya kekiri dan kekanan untuk melihat keadaan di sekitarnya.
“Sial ini dimana? Tangan ku terikat begini, apa aku tertangkap? Ugh” Kata Galih.
Terdengar suara langkah kaki mendekat dari kejauhan, seorang berjas rapi pun masuk keruangan itu bersama Boyo, ya tak salah lagi ia adalah Roland.
“Jadi kau Galih yang selama ini, menghebohkan perusahaan ini?” kata Roland.
“Siapa kau?” Kata Galih.
“kau tidak tau siapa aku? Ahahah, kita salih bermusuhan tapi kau tidak mengenalku” Kata Roland.
“mana aku kenal, kita aja abru ketemu” Kata Galih.
“Hey jaga cara bicara mu!!” teriak Boyo sambil mencengkram leher Galih.
“Uhuuk uhuuk,,” Galih terbatuk-batuk.
“sudah hentikan Boyo,…. Akan ku perkenalkan diriku kepadamu, aku adalah direktur utama Mythos Corp, Roland Yannuar… senang bertemu dengan mu.” Kata Roland memperkenalkan dirinya.
“Aku senang akhirnya kita bertemu, jadi aku tidak perlu susah payah untuk emmbuat mu emngaku kepublik” Kata Galih sambil tersenyum kecil.
“AHAHAHAHAHAH!!! Kau sudah tidak berdaya masih bisa bicara seperti itu!? Menarik sekali……. Hmmm… aku punya tawaran untuk mu” Kata Roland.
“Tawaran?” Kata Galih.
“ Kami telah memeriksa tubuh mu dan hasilnya sangat mencengangkan!  Bagai mana bisa DNA mu dan DNA yang terkandung dalam PoH bisa saling beradaptasi? Hasil penelitian kami menujukan tubuh mu memiliki resistensi tinggi terhadap PoH Corruption” Kata Roland.
“A-apa? Maksudmu?” Kata Galih terheran
“intinya, entah di sengaja atau tidak tubuh mu seperti diciptakan untuk dapat menggunakan kekuatan PoH, bahkan dapat memanipulasinya, coba bayangkan apa yang kau bisa dapatkan dengan anugerah kemampuan ini? Kau bisa menguasai DUNIA!! Dan aku ingin kau ada di pihak kami karena menguasai DUNIA adalah ambisi kami ! “ Kata Roland.
“,,,,,” Galih hanya terdiam, dia masih tidak bisa mengerti apa yang di beritahukan Roland kepadanya. Galih merasa dia tidak lebih hanya manusia biasa yang menggunkan kekuatan PoH, namun hal baru yang di kemukakan Roland membuatnya penasaran terhadap dirinya sendiri.
“Namamu Galih kan? Baiklan aku beri kau waktu untuk memikirkan ini semua, kau bergabung dengan kami, kehidupan mu dan orang-orang yang kau sayangi dan juga uang yang melimpah akan ku jamin, tapi kalau kau menolak, nasib mu akan sama seperti si Gearfreak” kata Roland dengan penuh semangat. Namun di lain pihak raut muka Boyo tampak sangat marah, rasa iri dalam dirinya mulai muncul, karena Galih ditawari uang yang sangat melimpah, namun dia berhasil menyembunyikan emosinya di hadapan Roland. Mereka pun segera berlalu meninggalkan galih di ruangan itu.
Sementara itu Arif dan Risna di jamu makan malam yang mewah oleh ZERO, mereka pun  makan malam bersama. Di ruang makan yang sangat megah.
“Nona Risna, ada apa apa anda tidak nafsu makan?apa makanan jamuan ku tidak enak?” Kata ZERO.
“Ah- ahaha bukan begitu aku hanya terpikir si Galih, entah dimana dia sekarang, ah sudahlah ayo makan” Kata Risna sambil memakan makananya.
“Oh ya ZERO, persenjataan pesenan ku sudah datang kan?” Kata Arif mencoba mengganti topic.
“tentusaja, barangnya baru datang pagi ini, anak buahku akan mengantarnya kemari” Kata ZERO.
“Kau ini benar-benar tukang rongsok kan?” Kata Risna.
“aku benar-benar tukang rongsik kok… “ Kata ZERO sambil tersenyum.
Mereka pun berbincang-bincang banyak hal di meja makan tak terasa malam sudah makin larut, Risna pun segera menuju kamarnya untuk istirahat. Sementara itu, Arif menujur uangan komputer bersama ZERO. ZERO memperkenalakan peralatan komputer terbarunya, yang tentu saja membuat mata Arif tak berhentin bersinar. Arif pun memulai mengoprasikanya, banyak hal yang bisa ia lakukan di tempat itu.
“Mengenai teman mu itu..” Kata ZERO.
“Dia tertangkap kan?” Kata Arif dengan tatapan dingin.
“benar, aku tidak berani mengatakanya tadi diruang makan, sepertinya Risna menyimpan rasa pada Galih” Kata ZERO.
“Haahh sudahlah dia memang selalu khawatir dengan teman-temanya” Kata Arif.
“Menurut Intel ku, si Galih ini telah tertangkap dan di sekap di sbeuah laboratorium di kantor pusat Mythos Corp” kata ZERO memberikan data laporan intelnya kepada Arif.
“,,,,,,,,” Arif terdiam sambil meneliti data- data yang di berikan intelnya ZERO.
“Aku harus segera bertindak, kalau di biarkan nasibnya akan sama seperti Bayu” Kata Arif.
“ya sebaiknya kau cepat” Kata ZERO.
Malam pun semkain larut Arif masih berada di depan komputer, ia mencoba menyusun strategi untuk emnyelamatkan Galih, karena hanya dia yang bisa menggunakan MYT-01 Basic saat ini, hanya dia yang bisa menggunkan kekuatan PoH. Arif pun membuka koper berisi Changer dan PoHnya, namun matanya tampak kaget, terlihat PoH yang telah di dapatkan Galihd ari monster sebelumnya ada di kopernya.
“Anak itu….. dia mempersiapkan ini untuk jaga-jaga kalau dia tertangkap? Pesimis sekali dia” Kata Arif. Ia pun menutup kopernya. Dan pergi menuju kamarnya untuk beristirahat.
Sementara itu di kantor pusat Mythos, tampak Boyo sedang berlatih memukul Gulig tinju di ruangan Uji Coba, sedangkan Bayus sedang emnonton berita di televise. Elisa pun datang membawakan 3 cangkir kopi.
“Aku tidak menyangka misi pertama ku di perushaan ini bisa sukses besar, kita mennagkap seorang buronan paling di cari di Surabaya” Kata Elisa tampak senang.
“Anak itu kenapa lebih lemah dibandingkan saat aku melawanya ya?” Kata Bayu.
“hmm… benarkah?” Kata Elisa.
“ada dua kemungkinan……. Dia sengaja untuk tertangkap, atau kita semakin kuat” kata Boyo sambil mengayunkan beberapa pukulan kerasnya ke guling tinju.
“Boyo ada apa dengan mu dari tadi kau tampak suram begitu memukul guling tinju seakan penuh amarah, aku bisa merasakan auramu” Kata Elisa.
“Sejak kapan kau menjadi dukun mistis?” Kata Boyo sambil mengayunkan pukulan terkerasnya, dan ia pun menghentikan latihanya.
“Tidak… ini ada yang salah…. Dia tidak mungkin semudah ini tertangkap… apa yang dia rencanakan” Kata Bayu sambil wajahnya terlihat panic, dan keringatnya bercucuran.
“Hei ada apa dengan mu? Kau kenal anak itu? Kau bisa tau sampai segitunya?” kata Elisa.
“aku tidak peduli dia sengaja atau tidak, kita sudah menjalankan tugas kita. dan 3 hari kedepan kita lihat kejutan apa yang akan di buat anak itu, oohh.. hal ini membuat darah ku bergejolak dan sangat penasaran!” Kata boyo sambil ememperlihatkan senyum buasnya seperti seseorang yang haus akan pertarungan.





 MYT-03 Boyo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar