Sura
yang terkapar ditanah akibat serangan Boyo kembali kebentuk manusianya. Tubuh
Galih yang sudah tidak bertenaga itu dan penuh luka di sekujur tubuhnya. Di
angkat perlahan oleh Bayu dan Elisan dan merebahkan tubuh Galih di dalam sebuah
Mobil Van bertuliskan Mythos Corp. Boyo pun mengemudikan van tersebut menuju
kantor pusat Mythos Corp. Untuk pertama kalinya mereka berhasil menangkap
Galih. Boyo tampak menyeringai, ia telah membayangkan banyaknya uang yang akan
dia terima karena berhasil menangkap Galih.
Sementara
itu Arif dan Risna yang berhasil lolos dari serangan Boyo dan pasukanya, telah
sampai ketempat tujuan mereka, di sebuah tempat di pinggiran kota Surabaya,
tempat itu seperti tempat penampungan barang-barang bekas dan rongsokan. Mobil
Arif pun berhenti di dalam lingkungan bangunan itu. Tiba- tiba muncul lah
seseorang dari pintu utama menyapa mereka.
“Arif!!
Kau benar-benar berkunjung kesini !” Teriak orang tersebut.
“Aku
dulu sudah pernah janji kan, ZERO” Kata Arif.
Mereka
pun di persilahkan masuk oleh ZERO menuju ruang tamu,
“Wahhh…”
Risna terkejut melihat dekorasi ruangan di dalam bangunan tersebut sangat
indah, berbeda dengan tampilan luarnya yang penuh dnegan tumpukan barang-barang
bekas.
“Bagaimana
nona? Kau terkesima dengan dekorasi ruangan ku? Ini seleraku” Kata ZERO
“aaa…
ahaha.. i-iya memang indah sekali, warna merahnya kontras dengan ke adaan di
luar sana” Kata Risna sambil tertawa aneh.
“ngomong-
ngomong, bukanya kalian bertiga?” Tanya ZERO
“…..”
Seketika mereka berdua pun hening.
“Hey…”
Kata ZERO.
“Kami
belum dapat kabar dari dia… kami tidak tau apakah ia tertangkap atau berhasil
kabur” Kata ARif.
“Baiklah
kalian istirahat dulu, kamar kalian
sudah aku siapakan, Nona Risna kamar mu ada di atas, dan Arif kamar mu ada di
bawah, dan ruangan komputer ada di belakang, Masalah teman mu itu biar intel ku
yang mengurusnya” Kata ZERO.
“Kalau
boleh aku tanya, kau ini siapa sebenarnya ZERO?” Kata Risna.
“Aku
hanya pengusaha rongsok yang sukses” Kata ZERO sambil mentap Risna dengan
tajam.
Malam
pun tiba. Galih mulai tersadar, perlahan ia mulai membuka matanya, tampak buram
pandanganya karena ruangan tersebut sangat terang. Ia pun terkaget karena
tangan dan kakinya tidak bisa bergerak, ia pun tersadar kalau dia sedang
terbaring dan terikat di sebuah laboratorium. Galih pun mencoba memalingkan
kepalanya kekiri dan kekanan untuk melihat keadaan di sekitarnya.
“Sial
ini dimana? Tangan ku terikat begini, apa aku tertangkap? Ugh” Kata Galih.
Terdengar
suara langkah kaki mendekat dari kejauhan, seorang berjas rapi pun masuk
keruangan itu bersama Boyo, ya tak salah lagi ia adalah Roland.
“Jadi
kau Galih yang selama ini, menghebohkan perusahaan ini?” kata Roland.
“Siapa
kau?” Kata Galih.
“kau
tidak tau siapa aku? Ahahah, kita salih bermusuhan tapi kau tidak mengenalku”
Kata Roland.
“mana
aku kenal, kita aja abru ketemu” Kata Galih.
“Hey
jaga cara bicara mu!!” teriak Boyo sambil mencengkram leher Galih.
“Uhuuk
uhuuk,,” Galih terbatuk-batuk.
“sudah
hentikan Boyo,…. Akan ku perkenalkan diriku kepadamu, aku adalah direktur utama
Mythos Corp, Roland Yannuar… senang bertemu dengan mu.” Kata Roland
memperkenalkan dirinya.
“Aku
senang akhirnya kita bertemu, jadi aku tidak perlu susah payah untuk emmbuat mu
emngaku kepublik” Kata Galih sambil tersenyum kecil.
“AHAHAHAHAHAH!!!
Kau sudah tidak berdaya masih bisa bicara seperti itu!? Menarik sekali……. Hmmm…
aku punya tawaran untuk mu” Kata Roland.
“Tawaran?”
Kata Galih.
“
Kami telah memeriksa tubuh mu dan hasilnya sangat mencengangkan! Bagai mana bisa DNA mu dan DNA yang
terkandung dalam PoH bisa saling beradaptasi? Hasil penelitian kami menujukan
tubuh mu memiliki resistensi tinggi terhadap PoH Corruption” Kata Roland.
“A-apa?
Maksudmu?” Kata Galih terheran
“intinya,
entah di sengaja atau tidak tubuh mu seperti diciptakan untuk dapat menggunakan
kekuatan PoH, bahkan dapat memanipulasinya, coba bayangkan apa yang kau bisa
dapatkan dengan anugerah kemampuan ini? Kau bisa menguasai DUNIA!! Dan aku
ingin kau ada di pihak kami karena menguasai DUNIA adalah ambisi kami ! “ Kata
Roland.
“,,,,,”
Galih hanya terdiam, dia masih tidak bisa mengerti apa yang di beritahukan
Roland kepadanya. Galih merasa dia tidak lebih hanya manusia biasa yang
menggunkan kekuatan PoH, namun hal baru yang di kemukakan Roland membuatnya
penasaran terhadap dirinya sendiri.
“Namamu
Galih kan? Baiklan aku beri kau waktu untuk memikirkan ini semua, kau bergabung
dengan kami, kehidupan mu dan orang-orang yang kau sayangi dan juga uang yang
melimpah akan ku jamin, tapi kalau kau menolak, nasib mu akan sama seperti si
Gearfreak” kata Roland dengan penuh semangat. Namun di lain pihak raut muka
Boyo tampak sangat marah, rasa iri dalam dirinya mulai muncul, karena Galih
ditawari uang yang sangat melimpah, namun dia berhasil menyembunyikan emosinya
di hadapan Roland. Mereka pun segera berlalu meninggalkan galih di ruangan itu.
Sementara
itu Arif dan Risna di jamu makan malam yang mewah oleh ZERO, mereka pun makan malam bersama. Di ruang makan yang
sangat megah.
“Nona
Risna, ada apa apa anda tidak nafsu makan?apa makanan jamuan ku tidak enak?”
Kata ZERO.
“Ah-
ahaha bukan begitu aku hanya terpikir si Galih, entah dimana dia sekarang, ah
sudahlah ayo makan” Kata Risna sambil memakan makananya.
“Oh
ya ZERO, persenjataan pesenan ku sudah datang kan?” Kata Arif mencoba mengganti
topic.
“tentusaja,
barangnya baru datang pagi ini, anak buahku akan mengantarnya kemari” Kata
ZERO.
“Kau
ini benar-benar tukang rongsok kan?” Kata Risna.
“aku
benar-benar tukang rongsik kok… “ Kata ZERO sambil tersenyum.
Mereka
pun berbincang-bincang banyak hal di meja makan tak terasa malam sudah makin
larut, Risna pun segera menuju kamarnya untuk istirahat. Sementara itu, Arif
menujur uangan komputer bersama ZERO. ZERO memperkenalakan peralatan komputer
terbarunya, yang tentu saja membuat mata Arif tak berhentin bersinar. Arif pun
memulai mengoprasikanya, banyak hal yang bisa ia lakukan di tempat itu.
“Mengenai
teman mu itu..” Kata ZERO.
“Dia
tertangkap kan?” Kata Arif dengan tatapan dingin.
“benar,
aku tidak berani mengatakanya tadi diruang makan, sepertinya Risna menyimpan
rasa pada Galih” Kata ZERO.
“Haahh
sudahlah dia memang selalu khawatir dengan teman-temanya” Kata Arif.
“Menurut
Intel ku, si Galih ini telah tertangkap dan di sekap di sbeuah laboratorium di
kantor pusat Mythos Corp” kata ZERO memberikan data laporan intelnya kepada
Arif.
“,,,,,,,,”
Arif terdiam sambil meneliti data- data yang di berikan intelnya ZERO.
“Aku
harus segera bertindak, kalau di biarkan nasibnya akan sama seperti Bayu” Kata
Arif.
“ya
sebaiknya kau cepat” Kata ZERO.
Malam
pun semkain larut Arif masih berada di depan komputer, ia mencoba menyusun
strategi untuk emnyelamatkan Galih, karena hanya dia yang bisa menggunakan
MYT-01 Basic saat ini, hanya dia yang bisa menggunkan kekuatan PoH. Arif pun
membuka koper berisi Changer dan PoHnya, namun matanya tampak kaget, terlihat
PoH yang telah di dapatkan Galihd ari monster sebelumnya ada di kopernya.
“Anak
itu….. dia mempersiapkan ini untuk jaga-jaga kalau dia tertangkap? Pesimis
sekali dia” Kata Arif. Ia pun menutup kopernya. Dan pergi menuju kamarnya untuk
beristirahat.
Sementara
itu di kantor pusat Mythos, tampak Boyo sedang berlatih memukul Gulig tinju di
ruangan Uji Coba, sedangkan Bayus sedang emnonton berita di televise. Elisa pun
datang membawakan 3 cangkir kopi.
“Aku
tidak menyangka misi pertama ku di perushaan ini bisa sukses besar, kita
mennagkap seorang buronan paling di cari di Surabaya” Kata Elisa tampak senang.
“Anak
itu kenapa lebih lemah dibandingkan saat aku melawanya ya?” Kata Bayu.
“hmm…
benarkah?” Kata Elisa.
“ada
dua kemungkinan……. Dia sengaja untuk tertangkap, atau kita semakin kuat” kata
Boyo sambil mengayunkan beberapa pukulan kerasnya ke guling tinju.
“Boyo
ada apa dengan mu dari tadi kau tampak suram begitu memukul guling tinju seakan
penuh amarah, aku bisa merasakan auramu” Kata Elisa.
“Sejak
kapan kau menjadi dukun mistis?” Kata Boyo sambil mengayunkan pukulan
terkerasnya, dan ia pun menghentikan latihanya.
“Tidak…
ini ada yang salah…. Dia tidak mungkin semudah ini tertangkap… apa yang dia
rencanakan” Kata Bayu sambil wajahnya terlihat panic, dan keringatnya
bercucuran.
“Hei
ada apa dengan mu? Kau kenal anak itu? Kau bisa tau sampai segitunya?” kata
Elisa.
“aku
tidak peduli dia sengaja atau tidak, kita sudah menjalankan tugas kita. dan 3
hari kedepan kita lihat kejutan apa yang akan di buat anak itu, oohh.. hal ini
membuat darah ku bergejolak dan sangat penasaran!” Kata boyo sambil
ememperlihatkan senyum buasnya seperti seseorang yang haus akan pertarungan.
MYT-03 Boyo