3
hari setelah insiden terakhir, Galih tampak berada di rumah sakit, tentu saja
dengan menutupi wajahnya dengan hoodie di jaketnya. Dia berjalan menelusuri
lorong rumah sakit melewati beberapa keramaian karena aktivitas rumah sakit
waktu itu. Galih sampai di kamar 103 dia pun membuka pintu perlahan, terlihat
Ali sedang berbaring di tempat tidurnya dengan perban membalut tubuhnya. Ali
tampak kaget melihat Galih datang menjenguknya, dia masih merasa bersalah atas
perbuatanya yang dulu ia lakukan. Tampak air mata menetes dari wajah Ali, Galih
pun datang menghampiri Ali.
“Hiks..
Hikss… Kalau kau mau menghabisi aku, sekarang lah saatnya, hiks, aku sudah
membunuh orang itu, aku sudah melukai mu hiks…” Kata Ali sambil menangis.
“tidak
Ali, bukan itu maksud ku kemari… aku hanya ingin menjenguk mu, melihat apakah
kau baik-baik saja, lihat jaket ini? Ini jaket yang kau berikan kepada ku,
masih aku gunakan” Kata Galih sambil memegang tangan Ali.
Ali
pun terlihat lega, wajahnya yang menegang mulai merenggang. Galih pun duduk di
sebelah Ali, sambil membuatkan the untuk Ali. Mereka pun mengobrol-ngobrol. Ali
menceritakan awal mula mengapa ia menggunakan PoH. Galih pun sangat terkejut,
ternayata apa yang di ceritakan Ali sama dengan yang di ceritakan Fara bahwa,
Mereka memesan melalui Website misterius yang menawarkan kemudahan. Galih pun
di beri alamat website tersebut oleh Ali. Setlah cukup lama mengobrol, Galih
pun pamit untuk pulang. Ali sempat mengingatkan Galih untuk berhati-hati kepada
penjual PoH itu.
Setelah
Galih menjenguk Ali, ia pun segera bergegas menuju tempat persembunyianya di
Tanjung Perak. Sesampainya disana, Galih menceritakan informasi yang ia dapat
dari Ali. Arif pun mencoba memasukan alamat tersebut.
“YOSH!!!
Emailnya berhasil terbuka !, tapi…. Lihat ini hanya blog biasa” Kata Arif.
“Tidak
mungkin… kata Ali websitenya itu langsung menawarkan secara terang-terangan”
Kata Galih keheranan.
“lihat
lah Blog ini tdak lebih hanya blog yang membahas hal-hal ga penting, tidak ada
hubunya dengan jual beli PoH” Kata Arif.
“Tapi…”
Gumam Galih pelan.
“Sudahlah…
kita akan lakukan rencana kita malam ini, kau siap kan?” Kata Arif.
“aku
siap saja, tapi apa batre energy itu beneran amsih disimpan di kantor pusat
Mythos?” Tanya Galih,
“No…
Bukan di kantor pusat, tapi di laboratorium Uji Coba 1, dan aku yakin Bayu juga
di bawa kesana” Kata Arif.
“Dimana
itu lokasinya?” Tanya Galih.
“ Di
bawah tanah, Tunjungan Plaza” Kata Arif.
“Apa??
Tidak mungkin? Bagai mana emerintah dan masyarakat tidak mengetahui?” Tanya
Galih keheranan.
“Masyarakat
acuh, mereka hanya tau Mythos Corp membantu mereka” Kata Arif.
“memang
susah kalau kita tidak mempunyai bukti yang sangat kuat” Kata Galih.
Mereka
berdua pun sibuk membicarakan rencana mereka sementara Risna dikamarnya
mengelap seniper dan senjata lainya. Risna masih tampak sedih, karena Bayu
masih belum jelas keadaanya. Arif mengamati raut muka Risna dari kejauhan, ia
tak tega membawa Risna untuk ikut dalam rencananya, karena Laboratorium uji
coba 1 adalah kenangan yang buruk juga bagi Risna. Arif pun mengurungkan
niatnya untuk mengajak Risna, dia hanya berpesan kepada Risna untuk menjaga
markas.
Malam
pun tiba, Galihn dan Arif telah mempersiapkan peralatan mereka. Arif membawa
beberapa Uzi dan pelurunya di mobil.
“Aku
heran sebenarnya dari mana kalian mendapat pasokan senjata?” Kata Galih
“Nanti
juga kau aka tau sendiri, dan satu lagi, kau harus punya nama” Kata Arif.
“Nama?
Nama ku Galih” Ucap galih.
“Bukan
itu maksud ku, tidak mungkin kalau harus menyebutmu dnegan kode kalau kau sudah
berubah wujud kan?” Jawab Arif
“benar
juga, MYT-03 Boyo, kalau MYT-02 apa ya? Sharking? Sharkilla? Sharkiller?” Ucap
Galih sambil menebutkan berbagaimacam nama Hiu.
“aku
tau, bagai mana kalau SURA” kata Arif.
“SURA………”
Kata Galih sambil termenung.
“sangat
cocok, SURABOYO, HIU dan BUAYA kalian memang sudah di takdirkan untuk bertarung
sepertinya”
“Sura…
Satria Samudera… “ Gumam Galih.
“itu
keren banget! ahahaha! ayo pergi” Kata Arif sembari menyalakan mesin mobilnya
dan langsung pergi menuju Tunjungan Plaza.
Sekitar
45 menit mereka sampai ke lokasi, Arif memarkirkan mobilnya di basement
Tunjungan Plaza, saat itu sangat ramai pengunjung, penuh mobil di parkirkan di
basement Galih dan Arif pun keluar, dengan tekhnik hacking arif menggunakan
PDAnya bisa mengelabui security guard di pintu masuk sehingga dia berhasil
menyeludpkan senjata kedalam.
“dimana
puntu masuk ke laboratorium?” Tanya Galih.
“Pintu
masuknya ada di Wc di sebelah Utara, ayo ikut aku” Kata Arif sambil menunjukan
arahnya. Ia dan Galih puns egera menuju ke Wc di utara itu, benar saja Arif
menemukan pintu tersembunyi di dalam Wc Pria, mereka pun segera masuk,
terbentanglah lorong sempit, mereka pun berjalan dengan penuh hati-hati. “Kalau
Bayu tidak di bawa kemari, berarti tidak ada penjagaan disini, kalau Bayu di
abwa kemari kita akan bertemu beberapa Six Eyes” Kata Arif.
“
baguslah, kalau cuma Six Eyes” Kata Galih sambil menghelai nafas.
“hal
terburuknya, kita bisa bertemu Boyo” sambung Arif.
“APA?
Oh… tidak… jangan ketemu dia dulu” Kata Galih dengan lesu.
Mereka
pun menelusuri lorong tersebut yang mengarah kebawah semakin menjauh dari
permukaan tanah. Setelah berjalan cukup jauh akhirnya mereka sampai di sebuah
ruangan. Ruangan yang besar namun kosong, hanya ada pintu besar didepan,
terlihat tulisan di pintu itu “Gate 01”.
“jadi
apa ini? Gerbang keamanan??” Kata Galih.
“ya,
aku akan menghack sistim pengamanannya” Kata Arif sambil menuju kedepan pintu
gerbang dan menghubungkan kabel ke slot usb yang ada di pintu itu, dengan mudah
Arif berhasil membongkar system keamanan dan emmbuka pintu, terbukalah ruangan
didepan Galih, sebuah ruangan yang penuh meja-meja percobaan kimia, banyak
cairan-cairan kimia tertata rapi di meja namun tampak tak di gunakan sejak
lama. Mereka pun memasuki ruangan itu dan menemukan pintu keamanan lagi sampai
dua kali mereka berhasil membobol keamanan dan masuk lbh dalam ke area yang
penuh tabung-tabung aneh berisi cairan berwarna biru. Mereka menghiraukan
tabung-tabung itu dan lekas mencari pintu keamanan berikutnya. Seperti biasa
Arif melakukan pekerjaanya tetapi, kali ini Arif gagal, akibatnya salah satu
tabung di dekat mereka terbuka, cairan biru pun tumpah kelantai, dan tinggalah
sesosok monster berdiri di dalam tabung itu, perlahan mata merahnya menyala,
menayal berkedip di kegelapan ruangan itu, seketika lampu di ruangan itu
menyala, menerangi semua ruangan. Dan tampak lah jelas sesosok konster yangs
angat besar, berotot dan yang membuat mereka sangat kaget, bentuknya tidak beda
jauh dengan Myt-02. Monster berbentuk Hammer-Head Shark itu pun mengeluarkan
liur yang banyak dari dalam mulutnya seakan-akan ia sangat lapar, melihat ada
dua kumpulan daging didepanya.
“Sialan!
Monster apa itu gendut banget!” Teriak Arif terkejut.
“Arif
kau tetap focus membobol pengamanya, aku akan menghadapi ini” Kata Galih sambil
maju menghadapi monster hiu gendut itu. Galih pun langsung mengaktifkan
Changernya. “ SYTSEM ON!!” “CLICK!! SYTEM ISNTALED!!” cahaya biru pun
menyelemuti tubuh Galih dans eketika Ia berubah emnajdi Sura.
“Satria
Samudera!!! SURA!!” teriak Galih sambil berpose ala actor di film-film. Namun
saat Galih amsih dalam Posenya monster hiu itu langsung memukul wajah Sura
hingga ia terpental ke dinding.. “Aawww, curang” Kata Galih sambil menahan
sakit.
“Baiklah
ayo serius” Kata Galihs ambi menerjang monster itu dengan pukulan airnya, namun
saying monster itu sama sekali tidak bergeming sedikit pun setelah menerima
pukalan dari Galih. Galuh pun terus memukuli dan menendang monster itu namun
monster itu tak terluka sedikit pun. Dengan satu hempasan ekor monster itu
lagi-lagi galih terlempar membentur beberapa tabung hingga pecah. Betapa
kagetnya Sura tubuh-tubuh makhluk aneh menimpanya, tubuh-tubuh kaku dari
tabung-tabung yang pecah itu menimpa Sura, ia sangat terkejut makhluk-makhluk tidak
jelas itu ada di dalam tabung. Namun ia tak punya waktu untuk memikirkan hal
itu karena monster hiu gendut itu dengan cepat memukul Sura hingga terpental lh
membentur tembok. Kali ini Sura benar-benar tak berkutik. “ CLICK!! Aqua
Saber!!” Cahaya biru pun menyelimuti tangan kirinya dan membentuk sebuah pedang
berbentuk sirip. Dengan cepat Sura bangkit lagi. Ia menerjang monster itu. “
AQUAAAA SLASHHERRR!!” Tebasan air tajam menerpa moster itu tampak kulitnya
tergores namun monster itu tidak merasa kesakitam.
Monster
ritu berjalan mendekati Sura, dengan emmbabi buta Sura melepaskan Aqua Slasher
berkali-kali monster itu terluka namun ia seperti tak merasakan sakit dan terus
berjalan perlahan mendekati Sura.
“Sial,
kenapa jurus ku tidak mempan sama sekali” Gumam Sura.
Di
saat Galih lengah monster itu tiba-tiba sudah ada di depanya, mulutnya yang
lebar tampak ingin melahap Sura. Sura sudah terlamabat untuk emnghindar. Dengan
cepat ia usukan pedangnya ke rahang monster itu dan menebasnya monster itu
terjatuh ke lantai namun masih bisa bangkit lagi, Galih segera mengambil jarak
aman dari monste ritu.
“Galih!!!
Ayo pintu sudah terbuka!! Biarkans aja monster itu! Misi kita ada di dua
ruangan berikutnya” teriak Arif dari arah pintu keamanan.
“Baiklah!!,
BUBBLEEE SHOOOT” Teriak Sura sambil emnembakan tembakan gelembung yang
mengurung monster itu untuk sementara. Dan denganc epat Sura pun berlari kea
rah pintu keamanan. Dan masuk keruangan berikutnya. Dengan cepat Arif menutup
pintu itu namun monster itu mengamuk dan menabrak pintu itu tapi monster itu
tak bisa menembusnya. Hanya teriakan monster itu yang terdengan oleh Arif dan
galih. Mereka pun melanjutkan misi mereka.
Hammerians Monster
Tidak ada komentar:
Posting Komentar